PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
A.
Patofisiologis Sistem Reproduksi Wanita Dan Pria
Proses reproduksi pada manusia
diawali dengan pembentukan sel kelamin pada laki-laki dan perempuan.
Pembentukan sel kelamin pada laki-laki (sperma) disebut spermatogenesis.
Spermatogenesis terjadi pada testis. Pada testis terdapat sel induk sperma
(spermatogonia) yang secara berurutan akan membelah menjadi spermatosit primer,
spermatosit sekunder, spermatid, dan terbentuklah sperma. Seorang laki-laki
dapat menghasilkan sperma sepanjang hidupnya selama dia sehat. Setiap hari,
sperma yang dihasilkan sekitar 300 juta, namun hanya satu sperma saja yang
dapat membuahi ovum.
Pembentukan sel kelamin (sel
telur/ ovum) pada perempuan disebut oogenesis. Oogenesis terjadi pada ovarium.
Pada ovarium terdapat sel induk ovum (oogonium) yang secara berurutan akan
membelah menjadi oosit primer, oosit sekunder, ootid, dan terbentuklah ovum.
Ovum yang siap dibuahi akan keluar dari ovarium.
Peristiwa pelepasan ovum dari
ovarium disebut ovulasi. Saat ovum tidak dibuahi, ovum akan mati dan terjadi
menstruasi. Siklus menstruasi pada perempuan umumnya memiliki jarak 28 hari.
Pembentukan ovum pada wanita terjadi pada umur antara sekitar 13 sampai 45 tahun.
Proses kehamilan akan terjadi
jika ovum dibuahi oleh sperma. Peristiwa pembuahan ovum oleh sperma disebut
fertilisasi. Fertilisasi terjadi pada tuba Fallopi. Sel telur yang telah
dibuahi disebut zigot. Zigot bergerak menuju rahim. Dalam perjalanannya menuju
rahim, zigot membelah berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan
menempel pada dinding rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim
membentuk janin. Janin akan keluar sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan berada
di dalam rahim.
Peran
reproduktif wanita yaitu; pembentukan dan pengeluaran sebuah ovum (telur),
persiapan lingkungan internal yang sesuai kebutuhan apabila ovum dibuahi
sperma, serta penyimpanan serta pemberian makan bagi janin (mudigah) sampai
dapat hidup di luar rahim.
B.
Perubahan Anatomi Yang Ditemukan Pada Wanita Hamil
1.
Trimester I
a.
Vagina dan vulva
Sampai minggu ke-8 terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan(livide)
tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna portio pun tampak livide. Keasaman
vulva dan vagina berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan PH ini membuat wanita
hamil menjadi lebih rentan terhadap infeksi vagina, khususnya jamur Leukhore
adalah rabas mukoid berwarna agak keabuan dan berbau tidak enak.
b.
Serviks uteri
Pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone
estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi
serta meningkatnya suplay darah, maka konsistensi serviks menjadi lunak yang
disebut tanda Goodel. Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan oedema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus, serviks dan ithmus
melunak secara progresif dan serviks menjadi kebiruan (tanda Chadwick),
tanda kemungkinan hamil).
c.
Uterus
Membesar pada bulan –bulan pertama dibawah
pengaruh estrogen dan progesterone. Pembesaran disebabkan adanya (1)
peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah (2) hyperplasia (produksi
serabut otot dan jaringan fibroelastis baru) dan hipertropi (pembesaran serabut
otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada ) dan (3) perkembangan desidua.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk, dan
posisi. Dinding2 otot menjadi kuat dan elastis, fundus pada serviks mudah fleksi
disebut tanda Mc Donald. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur
bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa.
Hipertropi ithmus pada triwulan pertama membuat ithmus menjadi panjang dan
lebih lunak yang disebut tanda Hegar.
d.
Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatum,
korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian dia mengecil
setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormone
estrogen dan progesterone.
e.
Payudara/mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat
hormone somatomamotropin, estrogen dan progesterone akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Pengaruh progesterone dan somatomamotropin terbentuk lemak
disekitar alveolua-alveolus, sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla
mammae membesar lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola
mammae karena hiperpigmentasi. Hipertropi kelenjar sebasea (lemak) yang muncul
di areola primer dan disebut tuberkel Montgomery. Perubahan payudara ini
adalah kemugkinan hamil.
2. Trimester II
a.
Vulva dan vagina
Karena hormon estrogen dan progesteron terus
meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah
alat genetalia membesar. Peningkatan sensivitas dapat meningkatkan keinginan
dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester kedua kehamilan. Peningkatan kongesti ditambah relaksasi
dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya edema
dan varises vulva. Edema dan varises biasanya membaik selama periode pasca
partum.
b.
Serviks uteri
Konsistensi serviks menjadi lunak dan
kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi
lebih banyak.
c.
Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri diisi oleh ruang
amnion yang terisi janin dan ithmus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus
menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya
kira- kira sebesar kepala bayi atau tinju orang dewasa. Pada saat ini uterus
mulai memasuki rongga peritoneum.
·
16 minggu : fundus uteri kira-kira terletak diantara ½ jarak pusat ke
symphisis.
·
20 minggu : fundus uteri kira-kira terletak dipinggir bawah pusat.
·
24 minggu : fundus uteri berada tepat dipinggir atas pusat. Segera
setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui
dinding abdomen. Kontraksi ini disebut tanda Braxton hicks. Kontraksi
Braxton hicks adalah kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan nyeri, yang
timbul secara intermiten sepanjang setiap siklus menstruasi.
d.
Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan
menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
e.
Payudara / mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat
keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut Colustrom. Colustrom ini
berasal dari asinus yang mulai bersekresi.selama trimester kedua , pertubuhan
kelenjar mammae membuat ukuran payudara meningkat secara progresif. Walaupun
perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa
hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah
janin dan plasenta lahir.
3. Trimester III
a.
Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram
(berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Posisi rahim
dalam kehamilan memasuki rongga
perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati.
Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak
antara ½ jarak pusat dan prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira
1 jari dibawah prossesus xipoideus, Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan
terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh
kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.
Pada trimester III, istmus uteri lebih nyata
menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen
bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus
menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara
bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini
dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran
ini jauh lebih tebal daripada SBR.
b.
Payudara
Pembentukan lobules dan
alveoli mulai memproduksi dan mensekresi cairan yang kental kekuningan →
Kolostrum. Pada TM III → aliran darah didlmnya lambat & payudara mjd besar lagi.
c.
Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Perubahan-perubahan
pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan.
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi
lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang
sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan
ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena
peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut
kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks
menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.
d.
Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat
hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan
(livide). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia
interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi
pada alat-alat genetalia tersebut menigkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan / persalinan maka perdarahan
akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina
mulai meningkat dan lebih kental.
e.
Mammae
Pada kehamilan 12 minggu
keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut
kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai
bersekresi.
C.
Penyakit Tidak Menular Yang Ditemukan pada Sistem Reproduksi Wanita dan
Pria, pada Masa Kanak-Kanak, pada Masa Remaja, pada Masa Dewasa dan Lansia
|
WANITA
|
LAKI-LAKI
|
ANAK
|
1.
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva
danvagina yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu
keluarnya cairan putih kehijauan dari vagina. Vulvitis adalah masalah primer dan vaginitis adalah
masalah sekunder yang penting oleh karena sering berkaitan dengan perdarahan
pervaginam akibat benda asing, penyimpangan seksual, dan penyakit menular
seksual.
2.
Trauma
genital, sebagian besar terjadi akibat kecelakaan dan sebagian
memerlukan penanganan bedah oleh karena kondisi yang dapat mengancam jiwa.
Pada kasus cedera genital, dokter harus berpikir tentang kemungkinan adanya kekerasan seksual pada anak tersebut. |
1. Hipospadia : Kondisi Dimana Uretra Tidak Berada Diposisi Yang Normal. Uretra Merupakan
Sebuah Saluran Yang Menghubungkan Kandung Kemih Dengan Ujung Penis. Dalam Kondisi
Normal, Lubang Uretra Tepat Diujung Penis Untuk Mengeluarkan Urine. Tetapi Pada
Pengidap Hipospadia, Lubang Uretra Justru Berada Di Bagian Bawah Penis.
2. Kriptorkidisme
Adalah Kegagalan Dari Satu Atau Dua Testis Untuk Turun Dari Rongga Abdomen
Kedalam Skrotum Pada Waktu Bayi. Hal Tersebut Dapat Ditangani Dengan
Pemberian Hormon Human Chorionic Gonadotropin Untuk Merangsang Testosterone.
Namun Jika Belum Turun Juga Langkah Selanjutnya Harus Dilakukan Pembedahan.
3. Mikro penis
merupakan kelainan pada alat reproduksi pria diamana ukuran penis tidak
seperti ukuran normal atau ukuran penis terlalu kecil. Hal ini dapat
disebabkan karena faktor hormonal sejak seorang anak masih dikandung, salah
satunya adalah kekurangan hormone androgen pada kehamilan dini
|
1. Jenis Kelamin Tidak Jelas Atau Ambiguous Genetalia : Pada Kondisi Ini, Gambaran
Kelamin Anak Tidak Jelas Mengarah Ke Laki-Laki Atau Perempuan. Untuk Menentukan
Secara Pasti Jenis Kelamin Anak, Diperlukan Beberapa Pemeriksaan Seperti
Permeriksaan Kromosom, Hormon, Ultrasonografi Atau Genitografi.
2. Anorkidisme adalah
kelainan alat reproduksi (kelamin) dimana testis hanya berjumlah satu, atau
bahkan tidak ada sama sekali.
|
||
REMAJA
|
1.
Leukorea / Keputihan : Keluarnya Cairan
Dari Vagina Secara Berlebihan, Cairan Berwarna Putih Kekuningan Atau Putih
Kekelabuan Baik Encer Maupun Kental, Berbau Tidak Sedap Dan Bisa Menyebabkan
Rasa Gatal
2.
Dismenore Merupakan Rasa Sakit Perut
Bagian Bawah Selama Menstruasi Dan Juga Dapat Dirasakan Dipinggul, Punggung
Bawah, Atau Paha. Rasa Sakit Bersifat Spasmodik (Kram).
3.
Gangguan
menstruasi, pada wanita dibedakan menjadi dua jenis
yaitu, amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak
terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun atau lebih dengan atau tanpa
perkembangan seksual. Amnore sekunder merupakan tidak terjadinya menstruasi
sampai 3-6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus
menstruasi.
4.
Sindrom
Premenstrual adalah keadaan dimana terjadi gangguan emosi, lesu,
sakit kepala, bengkak pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri payudara yang terjadi
beberapa hari sebelum menstruasi. Penyebabnya diduga adalah kadar estrogen tinggi,
progesterone rendah, gangguan metabolisme karbohidrat, kadar prolaktin
tinggi, dan gangguan psikis.
|
|
DEWASA
|
1. Infertilitas : Ketidak Suburan Yang Dapat Terjadi Pada Pria Maupun Wanita. Ketidak Suburan
Disebabkan Oleh Tersumbatnya Tuba Fallopi, Menstrasi Tidak Teratur,
Kelainanpada Lendir Leher Rahim, Dan Obesitas.
2. Fibroadenoma
yaitu tumor yang bersifat jinak. Gejalanya berupa benjolan kenyal pda
payudara. Pengobatannya dengan operasi.
3. Bartolinitis
yaitu infeksi pada kelenjar bartolin. Bertolinitis dapat menimbulka
pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai
dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai
demam, seiring dengan pembengkakan pada kelamin yang memerah. Bartolinitis
disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian
daam vagina agak keluar. Penyakit ini disebabkan oleh Chlamyda dan Gonorrhea.
Bartolinitis dapat menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan
pelumas vagina. Akibat penyumbatan ini, lama kelaman cairan memenuhi kantong
kelenjar sehingga disebut sebagai kista (kantong berisi cairan). Untuk
mengatasinya, pemberian antibiotik untuk mengurangi radang dan pembengkakan.
Jika terus berlanjut, dokter akan melakukan tindakan operatif untuk
mengangkat kelenjar yang membengkak.
4. Hamil Anggur (Mola
Hidatidosa) Hamil anggur merupakan suatu
kehamilan yang tidak berisi janin, tetapi gelembung-gelembung mola dan bekuan
darah. Hamil anggur terjadi akibat kegagalan pembentukan bakal janin,
sehingga terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah anggur..
|
1. Infertilitas : Ketidak Suburan Yang Dapat Terjadi Pada Pria Maupun Wanita. Pada Pria
Karena Ada Nya Penyakit Seperti Impotensi, Ejakulasi Dini, Dan Rusaknya
Testis.
2. Disfungsi Ereksi : Merupakan Salah Satu Gangguan Yang Terjadi Pada Proses Ereksi Yang
Terjadi Pada Pria. Ejakuasi Dini Bisa Terjadi Jika Seseorang Mengalami Suatu
Masalah Dalam Hal Gangguan Untuk Bisa Mempertahankan Ereksi Dengan Lebih
Konsisten.
3. Uretritis Adalah Peradangan Uretra Dengan
Gejala Rasa Gatal Pada Penis Adan Sering Buang Air Kecil. Organisme Yang
Paling Sering Menyebabkan Urtritis Adalah Chlamydia Tracomathis, Ureplasma
Urealyticum Atau Virus Herpes.
4. Ejakulasi dini
merupakan salah satu masalah yang kerap menimpa pria. Dimana pria tidak mampu
mengendalikan ejakulasi sehingga mengalami ejakulasi sedini mungkin sbelum
waktunya tiba.
5. Prostatis adalah peradangan pada prostat yang sering disertai
dengan peradangan uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menyumbat
uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit buang air kecil
|
LANSIA
|
1. Kanker vagina, secara umum tidak diketahui secara pasti apa
penyebabnya, akan tetapi pada banyak kemungkinan terjadi karena iritasi yang
diantaranya disebabkan oleh virus. pengobatannya antara lain dengan
kometerapi dan bedah laser.
2. Kanker serviks
adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel
serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengagnkat uterus, oviduk, ovarium,
spertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe pinggul.
3. Kanker ovarium,
memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul,
perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina
abnormal. penanganan dpat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
4. Kanker rahim (uterus)
atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium adalah kanker yang
sering terjadi di endometrium, tempat diamana janin tumbuh, sering terjadi
pada wanita usia 60-70 tahun.
5. Kanker payudara
yaitu tumor yang bersifat ganas. Kanker payudara banyak terdapat pada wanita
yang telah monopause. Pengobatannya dengan cara operasi, sinar radioaktif dan
obat-obatan.
6. Endometriosis
adalah keadaan dimana jaringa endometrium terdapat diluar uterus, yaitu dapat
tumbuh disekiter ovarium, oviduk atau jauh diluar uterus, misalnya
diparu-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit
dan nyeri pada menstruasi. Jika tdak ditangani, endometriosis dapat
menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dpat dilakukan dengan
memberikan obat-obatan secara intensif, laproskopi, atau bedah laser.
7. Lichen sclerosus merupakan kondisi yang biasa yang membuat kulit merata, putih yang
lebih tipis dari biasanya. Licehn sclerosus dapat mempengaruhi kulit di mana
saja pada tubuh Anda. Tetapi ini paling sering melibatkan kulit vulva, kulup
penis atau kulit di sekitar anus. Siapa pun bisa mendapatkan Lichen sclerosus
tapi wanita postmenopause memiliki resiko yang tinggi.
|
1. Hipogonadisme Adalah Penurunan Fungsi Testis Yang
Disebabkan Oleh Gangguan Interaksi Hormone, Seperti Hormone Androgen Dan
Testoterone. Gangguan Ini Menyebabkan Infertilitas Impotensi Dan Tidak Adanya
Tanda-Tanda Kepriaan. Penanganan Dapat Dilakukan Dengan Terapi Hormone.
2. Hypertropic prostat
adalah penyakit kelamin yang berupa pembesaran kelenjar prostat yang biasanya
terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50tahun. Penyebabnya belum jelas
diketahui.
3. Hernia inguinalis
merupakan penyakit kelamin yang berupa benjolan atau penonjolan isi rongga
melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.
4. Kanker Prostat: Gejala
kanker prostat mirip dengan hypertropic prostat. Bahkan penyait ini
menimbulkan banyak kematin pada pria usia lanjut.
5. Impotensi
merupakan kelainan alat reproduksi yang berupa ketidakmampuan ereksi maupun
mempertahankan ereksi penis pada hubungan kelamin yang normal
6. Kanker testis
merupakan penyakit kelamin yang berupa pertumbuhan sel-sel ganas di dalam
testis (buah zakar) yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyabakan
benjolan di dalam skrotum (kantung zakar).
|
Komentar
Posting Komentar